June 4, 2023

Sebuah tim peneliti telah menemukan spesies baru celurut gajah, atau sengi, di bagian barat laut terpencil Namibia. Spesies baru yang diberi nama sengi telinga bulat Etendeka (Macrocelides micus) ini merupakan spesies sengi baru ketiga yang ditemukan dalam 28 tahun terakhir, dan merupakan salah satu tikus gajah terkecil yang diketahui, dengan panjang tubuh hanya lebih dari 20 sentimeter.

Sebelum melanjutkan membaca ada juga loh game online yang dapat melipatgandakan uang anda hanya di Mantap168tempat judi online dan slot-slot online terpercaya. Ayo daftarkan diri anda sekarang juga dan mainnkan untuk mendapatkan keuntungan serta promo-promonya yang banyak sekali. Jangan lewatkan kesemapatan anda!!!

Slot online, judi gacor

Penemuan itu dilakukan oleh tim peneliti dari California Academy of Sciences dan Universitas Sains dan Teknologi Namibia, yang sedang melakukan survei terhadap satwa liar negara itu di Pegunungan Etendeka yang terpencil. Selama survei, mereka memasang lebih dari 1.000 kamera jebak di wilayah tersebut dan mengumpulkan sampel DNA dari sejumlah spesimen sengi.

Setelah menganalisis DNA dan memeriksa ciri-ciri fisik spesimen, para peneliti menetapkan bahwa mereka telah menemukan spesies baru sengi. Sengi kuping bulat Etendeka dibedakan dari spesies sengi lainnya berdasarkan karakteristik genetik dan fisiknya yang berbeda, termasuk bentuk tengkorak yang unik dan adanya telinga yang bulat.

Menurut para peneliti, penemuan spesies sengi baru ini penting karena memberikan wawasan baru tentang sejarah evolusi cecurut gajah dan menyoroti pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati Pegunungan Etendeka.

“Menemukan spesies mamalia baru, terutama yang relatif kecil dan tidak dikenal, sangat menarik,” kata Dr. Jack Dumbacher, Kurator Akademi Ornitologi dan Mamalia sekaligus salah satu penulis studi tersebut. “Harapan kami adalah penemuan spesies baru ini akan menarik perhatian pada keanekaragaman hayati Pegunungan Etendeka dan kebutuhan untuk melindungi ekosistem unik ini.”

Tikus gajah, yang berasal dari Afrika, sebenarnya bukan tikus sama sekali, tetapi lebih dekat hubungannya dengan gajah, aardvark, dan sapi laut. Mereka dicirikan oleh moncongnya yang panjang dan gerakannya yang cepat dan melesat, dan merupakan komponen penting dari banyak ekosistem Afrika, berperan dalam mengendalikan populasi serangga dan menjadi mangsa predator seperti burung pemangsa dan ular.

Penemuan sengi telinga bulat Etendeka hadir sebagai pengingat akan kebutuhan berkelanjutan untuk mengeksplorasi dan mempelajari keanekaragaman hayati dunia, terutama di daerah terpencil dan belum terjamah. Menurut International Union for Conservation of Nature, lebih dari 32.000 spesies tumbuhan dan hewan saat ini terancam punah, dan masih banyak lagi spesies yang belum ditemukan atau dipelajari.

“Sebagai ilmuwan, adalah tanggung jawab kita untuk mendokumentasikan dan mempelajari keanekaragaman hayati dunia, dan menggunakan pengetahuan itu untuk menginformasikan upaya konservasi,” kata Dr. Galen Rathbun, Research Associate di California Academy of Sciences dan salah satu penulis studi tersebut. “Penemuan sengi kuping bulat Etendeka merupakan pengingat bahwa masih banyak yang belum kita ketahui tentang keanekaragaman hayati dunia, dan kita harus terus mengeksplorasi dan mempelajari keajaiban alam planet kita.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *